Sabtu, 06 Juni 2009

MENINGGALKAN ASA

Salah dengan kesalahan bersalah menjadi alasan membenci apa yang seharusnya takpernah aku miliki. Ketika rasa sakit menderamu dan aku takut kehilangan sebuah harapan dalam matamu. Aku memapahmu beserta tangis yang menyelimut dan dengan perasaan takut, engkau menenangkanku. Kurasakan banyak sentuhan kelembutan yang tertebar dalam nelangsa hati.
Bila hati telah berani untuk mencari sandaran, tampak sebutir kegagalan yang membayang kata maaf menjadikan kemudahan untuk semua alasan tentang suatu kisah dalam buku kehidupan. Yang kau coba hanya berlari bukan berbagi. Harusnya aku membutuhkan orang untuk menopang, ketika langkahku mulai kosong mencari arah yang terombang ambing. Tatapanmu hanya menilai penampilan, tingkahmu munafik dan hatimu kaluh bercampur bimbang. Benarkah kegalutan hatimu untuk menerima apa yang ingin kubagi dan apa yang kurasakan menjadikan mu seseorang yang tidak mermiliki hati. Benarkah yang kurasakan tak seperti yang engkau harapkan. Akankah kesalahanku menjadi beban untuk melepasmu dan membuang rasa dendam yang kau tanamkan.
Mencoba berbagi terhadap rasa sayang yang kita miliki menjadikan kita lupa bahwa orang yang kita sayangi belum tentu mau berbagi. Seandainya waktu diputar kembali atau waktu dihentikan sejenak hanya satu kata yang akan ku ucapkan padamu. Tapi rasanya tidak akan pernah mungkin hal itu akan terjadi. Harusnya memang berlari dan mengejar mimpi dalam pekat ruang kosong tanpa celah. Memori kita pernah mengingat sebuah moment mengesankan ketika saat itu kita dibalikan oleh sang waktu tentang kenangan-kenangan yang indah. Sebaliknya memori kita sulit untuk menghapus semua kenangan pahit yang berjalan dalam cahaya kehidupan. Kadang pertikaian menjadi sesuatu yang sangat indah dan penyesalan kadang menjadi lautan bisu suara-suara hati. Memberikan yang terbaik kadang membuatku larut dalam sebuah halusinasi yang mengartikan bahwa itu sebuah harapan. Ketika cinta mulai diutarakan dengan bijak engkau menjawab arti sakit yang mengartikan bahwa aku bukanlah orang yang kau harapkan.
Pada akhirnya orang yang lebih bijak dari dirimu memberikanku semangat untuk tidak lagi menjadikan kesalahan sebagai akhir sebuah kisah. Harapanmu bukanlah harapanku dan saat harapanmu menjadi harapanku, maka aku telah meninggalkannya diatas sebuah kertas putih.

3 comments:

"princess" daily journal mengatakan...

how can i feel the same ...?!
it touched my mind

"princess" daily journal mengatakan...

actually it touched my mind ...
i feel so hurt, cry, remember what have been ever happened to me
how can i feel the same ...

"princess" daily journal mengatakan...

huy guys ...
exactly, i like this, wew!!! it thouched my mind so deep,n makes me me think always on what happen to me

Posting Komentar

 
Powered by Blogger