Kamis, 30 Juli 2009

jemuran sampah


ini merupakan kinerja kerja manusia dalam menciptakan lingkungan yang meriah. meskipun di sepanjang aliran sungai tersebut terdapat ribuan kaum intelektual. foto diambil dibelakang kampus UMS (Universitas Muhammadiyah Solo)

Jumat, 03 Juli 2009

Remove Silence

Beranjak dari pekat dan udara dingin yang menyelimut. rona rona keagungan didalam suasana pekat layu membiru. ujung ujung jemari mulai menggigil dan untuk menguranginya adalah dengan menggosok gosokkan telapak tangan. kemelut belum usai ketika mata mulai ingin terpejam dan hati selalu ingin menjelajah. luapan kantuk dan khayalan malam mendamba pada sosok yang dirindukan. lokasinya yang penuh arah tak pasti menangkap berbagai larut kehendak setiap perasaan. nyamuk jahil menyerodok dengan suara bising mengusik gendang telinga.

Akhirnya terhempaslah sudah apa yang terganjal dalam benak. kesunyian membuat manusia menyadari betapa berarti arti pendamping. sebagai penopang dalam setiap dingin yang menyelimut. kesadaran ini mencakup kebutuhan serta keinginan yang menimbulkan efek rindu dalam setiap petautan. polanya tidak jauh berbeda dengan rasa ingin memiliki terhadap suatu hal. jauh sebelumnya ketertarikan tersebut menjadi kepingan cahaya dalam upaya mencari celah. inilah sebagian jelmaan dari hati yang terbelenggu untuk dibagi dengan hati yang lain. karena inipun tergantung dari apa yang seharusnya dilakukan, yakni dengan membuka hati sehingga muncul celah untuk dimasuki hati yang lain.

hope to fight for something to get their beloved heart. to avoid the loneliness that is felt during this. hope it can be done. because when the heart talk heart to hear the other

 
Powered by Blogger