aku berjalan diantara titian waktu yang terabaikan. mencari celah celah hati yang tertinggal, membongkar serpihan mimpi dalam pekat. ada sebaris puisi dengan nuansa yang beragam dan semakin kuamati semakin membawaku dalam rasa ingin tahu. sebaris baitnya kubaca " menangislah dalam penyesalan". mencoba menceritakan tentang sesuatu yang sudah terlanjur terjadi dan akhirnya menimbulkan penyesalan dan tetesan air mata. bait kedua kubaca " hati yang telah terhempas" mungkinkah telah menyia nyiakan kepingan perasaan yang seharusnya dipelihara.
inilah semua puisi itu:
Menangislah dalam penyesalan
Hati yang telah terhempas
Membelai keluh dada hampa nan bimbang
Mencoba terangkai dalam ikatan pilu
berdiam dan berontak
mencerca setiap olokan
bersemayam dalam benak
melampiaskan dalam pekat
engkau terengah dikala aku butuhkan
engkau tersadar kala kumenghilang
Hati yang telah terhempas
Membelai keluh dada hampa nan bimbang
Mencoba terangkai dalam ikatan pilu
berdiam dan berontak
mencerca setiap olokan
bersemayam dalam benak
melampiaskan dalam pekat
engkau terengah dikala aku butuhkan
engkau tersadar kala kumenghilang
Berjudul " jangan berhenti mencintai "
to : jurnalisarga
0 comments:
Posting Komentar