“aku hanya akan memilikimu dan menyayangimu, aku hanya selalu ingin hidup denganmu dan tidak bisa aku bayangkan bila engkau meninggalkanku”. Sepenggal dari surat cintaku untuknya dan itu bukanlah kalimat gombal untuk orang yang kusayangi. Perjalanan sebuah surat dari tempatku yang jauh dan yang kini tidak dilakukan oleh generasi dibawahku. Surat memberikan sentuhan tersendiri untuk mengutarakan maksud yang tersimpan didalam hati. Mungkin teknologi telah merubahnya dan membuat surat menjadi sesuatu yang kuno.
“aku kecewa dengan sikap yang selama ini engkau berikan, pernahkah engkau sedikit saja mengerti perasaan yang aku pendam “ . penyesalan dan kekecewaan yang tersimpan didalam hati mampu diutarakan dalam sebuah surat. Hasilnya rasa lega dari belenggu hati menjadi sejuk kembali. Elektronik mail belum dapat menggantikan peran tukang pos.
“ ibu, anakmu yang selalu menyusahkanmu dan membuat hatimu bersedih kini telah lulus dari bangku perkuliahan, akan selalu membahagiakan dirimu disetiap jengkal nafas yang aku miliki ”. adalah kebahagiaan yang tersendiri yang dirasakan ketika membaca deretan kata penuh makna.
“aku kecewa dengan sikap yang selama ini engkau berikan, pernahkah engkau sedikit saja mengerti perasaan yang aku pendam “ . penyesalan dan kekecewaan yang tersimpan didalam hati mampu diutarakan dalam sebuah surat. Hasilnya rasa lega dari belenggu hati menjadi sejuk kembali. Elektronik mail belum dapat menggantikan peran tukang pos.
“ ibu, anakmu yang selalu menyusahkanmu dan membuat hatimu bersedih kini telah lulus dari bangku perkuliahan, akan selalu membahagiakan dirimu disetiap jengkal nafas yang aku miliki ”. adalah kebahagiaan yang tersendiri yang dirasakan ketika membaca deretan kata penuh makna.